Marta,
Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara. (Lukas 10:41).
Manusiawilah
jika kita sekali waktu cemas dan
khawatir. Tapi jika segala perkara menjadikan kita cemas, setiap waktu kita
diisi dengan kekhawatiran...lah itu sudah tak wajar lagi. Hidup jd murung,
segalanya tampak negatif dan 'mengancam' hidup. Cemas menjadi tua, khawatir
nanti mati, cemas jomblo menahun, khawatir sakit berat, cemas jadi jelek,
khawatir rambut menipis, cemas jadi gemuk, khawatir tak punya uang, cemas tak
diperhatikan, khawatir ditinggalkan, cemas dirasani, khawatir dicueki, cemas
tak punya uang, khawatir hidup kesepian.....apalagi ya??? (Anda bisa tambahkan?
😁😁😁)
Duhhhh
jika segenap apa dan siapa dicemaskan, hidup tidak akan bisa kita jalani dengan
optimis dan gembira. Tuhan melimpahkan karunia pada kita tiap hari, lewat
peristiwa, lewat pribadi, lewat doa, lewat sabda. Kita perlu waktu untuk hening
- tenang agar kita lebih peka merasakan apa yang Tuhan limpahkan kepada kita
setiap hari: bisa saja pelajaran, dan bisa pula berkat.
Tuhan
memberkati.
Amin
BalasHapus